LOTO merupakan singkatan dari Lockout Tagout. Lockout / Tagout ini merupakan prosedur untuk mengendalikan energi berbahaya dan dapat melindungi pekerja dari potensi mengalami cidera apabila dalam pelaksanaannya diterapkan dengan benar sebelum melakukan perbaikan ataupun perawatan pada mesin/ peralatan produksi.
Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang dasar-dasar Lockout Tagout dan langkah-langkah yang harus diikuti ketika melakukan LOTO.
Tujuan dari Penerapan LOTO
Ketika akan dilakukan perbaikan atau perawatan mesin berkala, sering ditemukan bahwa mesin ataupun peralatan tersebut masih memiliki dan menyimpan “energi berbahaya” yang dapat melukai atau menyebabkan cidera kepada para pekerja di area tersebut apabila tidak di lakukan pengendalian energi dengan benar.
Saat membicarakan tentang energi berbahaya, yang di maksudkan adalah semua jenis energi yang masih tersimpan di dalam mesin ataupun peralatan produksi baik saat mesin tersebut sudah dimatikan ataupun sudah terkunci yang dapat terlepas dan dapat membahayakan seseorang. Jenis energi ini diantaranya adalah sebagai berikut:
- Kimia
- Listrik
- Hidrolik
- Mekanik
- Pneumatik
- Panas
- Sumber energi lainnya
Sumber energi seperti listrik, mekanik, hidrolik, pneumatik, kimia, thermal, atau sumber lain yang ada didalam mesin dan peralatan produksi dapat menyebabkan bahaya bagi pekerja. Tanpa penerapan prosedur keselamatan Lockout Tagout yang benar, mesin ataupun peralatan yang sedang diperbaiki dapat beroperasi secara tak terduga atau dapat melepaskan energi yang masih tersimpan didalamnya. Hal ini dapat menyebabkan potensi terjadinya cidera, bahkan bisa menyebabkan kematian bagi orang yang bekerja pada mesin/ peralatan tersebut maupun orang lain yang berada di area tersebut. Dalam beberapa kasus bahkan berimbas kepada masyarakat sekitarnya.
Beberapa contoh kasus ini bisa menjadi gambaran dan pertimbangan pentingnya pengendalian energi secara sistematis :
- Sebuah konveyor macet karena ada material yang tersangkut, seorang pekerja kemudian masuk dan mencoba memperbaiki kemacetan tersebut, tetapi secara tiba-tiba konveyor yang macet tersebut terbebas sendiri dan berjalan kembali, pekerja yang sedang memperbaiki tersebut terjepit dan menyebabkan tangannya hancur.
- Seorang pekerja sedang memperbaiki mesin press yang macet pada salah sisi yang tidak terlihat, kemudian datang pekerja lain yang heran kenapa mesin mati dan kemudian menyalakan serta menjalankan mesin press tersebut tanpa melakukan pemeriksaan lebih lanjut sehingga pekerja yang sedang memperbaiki mesin terjebak dalam mesin press dan terjepit, menyebabkan fatality.
- Seorang pekerja sedang memperbaiki sebuah mesin tanpa terlebih dahulu mematikan power mesin tersebut karena menganggap perbaikan ringan, dan pada saat perbaikan, kabel listrik didalam mesin tersebut mengalami shorts sehingga menyebabkan pekerja tersebut terkena aliran listrik.
- Seorang pekerja sedang memperbaiki koneksi dalam perpipaan dan di lokasi lainnya di jalur pipa yang sama, pekerja lain membuka valve yang sudah ditutup, menyebabkan cairan mengalir kedalam pipa yang akhirnya tumpah dan membakar pekerja yang sedang melakukan perbaikan.
Semua contoh tadi menggambarkan bahwa energi berbahaya yang terlepas dapat menyebabkan cidera bahkan kondisi terburuk bisa menyebabkan fatality. Dan semua hal diatas itulah yang dimaksud dengan perlunya Keselamatan dalam Lockout Tagout – yaitu untuk mengendalikan semua jenis energi berbahaya tersebut sehingga energi tersebut tidak terlepas dan tidak pernah melukai atau menyebabkan cidera pada saat dilakukan perbaikan ataupun perawatan pada mesin/ peralatan.
Lockout/ Tagout Bagian dari Program Pengendalian Energi
Setiap tempat kerja harus memiliki program pengendalian energi, dengan Keselamatan Lockout Tagout menjadi salah satu bagian dari program itu. Program pengendalian energi mencakup pembuatan dan penetapan prosedur yang menjelaskan tentang: Jenis-jenis dari perangkat Lock dan Tag itu sendiri; Cara menggunakan Lock dan Tag; Pelatihan kepada pekerja tentang prosedur Lockout/ Tagout; Kebijakan perusahaan tentang Lockout/ Tagout; Bahaya-bahaya dari sumber energi berbahaya; dan Tinjauan Berkala serta Pemeriksaan Sistem Lockout/ Tagout (setidaknya setiap tahun).
Definisi Didalam Lockout/ Tagout
Authorized employee: Karyawan yang diberikan kewenangan untuk melakukan Penguncian (Lockout) dan atau memasang Label (Tagout) pada sumber energi yang telah di isolasi sehingga kondisi sudah aman untuk melakukan perbaikan atau perawatan mesin berkala;
Affected employee: Karyawan yang menjalankan mesin atau peralatan yang mana sedang dilakukan perbaikan di bawah standar Lockout / Tagout atau pekerja yang melakukan tanggung jawab pekerjaan lain di area di mana perbaikan tersebut dilakukan;
Other employees: Semua karyawan yang berada atau mungkin berada di area di mana prosedur LOTO sedang diterapkan.
Persyaratan Perangkat Lockout Tagout
- Mampu menahan paparan dari kondisi lingkungan yang ada saat digunakan;
- Merupakan satu-satunya perangkat yang digunakan untuk mengendalikan energi;
- Tidak digunakan untuk tujuan lain;
- Memiliki standar di dalam hal warna, bentuk, atau ukuran diseluruh lokasi pabrik;
- Ada identitas karyawan yang menerapkan perangkat tersebut;
- Tidak mudah untuk di pindahkan /di lepaskan.
Langkah Dalam Penerapan Keselamatan LOTO & Prosedur LOTO
Dalam penerapan Prosedur LOTO mencakup langkah – langkah sebagai berikut:
- Persiapan
- Mematikan Mesin
- Isolasi sumber energi
- Lockout/ Tagout
- Memeriksa Energi yang Tersimpan
- Pemeriksaan Ulang Isolasi Sumber Energi
1). Langkah Pertama LOTO: Persiapan
Langkah pertama dari penerapan Lockout/ Tagout saat akan melakukan perbaikan ataupun perawatan mesin adalah persiapan. Pada phase persiapan ini, karyawan yang berwenang (Authorize Employee) harus memahami dan mengidentifikasi semua jenis energi berbahaya yang harus dikendalikan yang terdapat pada mesin dan peralatan yang akan dilakukan perbaikan ataupun perawatan. Selain itu, penting juga mengidentifikasi bahaya-bahaya spesifik lainnya yang mungkin ada dan juga mengidentifkasi sarana atau perangkat LOTO yang diperlukan untuk mengendalikan energi tersebut
2). Langkah Kedua LOTO: Mematikan Mesin
Dengan perencanaan yang lengkap yang telah di buat, proses mematikan dan mengunci mesin bisa dimulai. Pada phase ini, adalah waktunya untuk mematikan mesin atau peralatan yang akan diperbaiki atau dilakukan perawatan.
Bagian penting lainnya dari tahapan ini adalah menginformasikan kepada semua karyawan lainnya disetiap area yang terkena dampak penutupan, meskipun mereka tidak akan berperan langsung dalam pekerjaan perbaikan ataupun perawatan tersebut.
3). Langkah Ketiga LOTO: Isolasi Sumber Energi
Langkah selanjutnya dari pelaksanaan prosedur Lockout / Tagout adalah mengisolasi mesin atau peralatan dari sumber energi apa pun yang terlibat didalam pengoperasiannya. Ini berarti dapat mencakup beberapa hal, seperti mematikan daya listrik pada sumbernya atau mematikan dan menutup valve.
Beberapa contoh perangkat isolasi sumber energi:
- Circuit Breakers
- Disconnect Switches
- Line valves
- Slide Gates
- Blind Flanges
4). Langkah Keempat LOTO: Menerapkan Lockout/ Tagout
Setelah mesin atau peralatan diisolasi dari sumber energinya, langkah berikutnya dari penerapan Lockout / Tagout ini adalah mengunci dan memasang tanda pada sumber energi dari mesin ataupun peralatan yang telah dikunci tersebut.
Pada langkah ini, karyawan yang berwenang akan memasang perangkat Lockout dan atau Tagout ke setiap perangkat isolasi energi. Intinya adalah untuk memasang perangkat penguncian pada perangkat yang mengisolasi sumber energi sesuai dengan jenis perangkatnya sehingga bisa dikatakan sudah dalam posisi “aman” dan sudah tidak dapat dipindahkan ke posisi yang “tidak aman” kecuali oleh orang yang melakukan penguncian.
Sedangkan Tagout mengacu pada pemasangan label pada perangkat yang telah dikunci. Di dalam tag ini umumnya memuat informasi nama orang yang melakukan penguncian dan serta informasi tambahan lainnya yang diperlukan.
5). Langkah Kelima LOTO: Memeriksa Energi yang Masih Tersimpan
Meskipun setelah sumber energi diputus pada langkah ke 3 dari proses lockout tagout ini dan perangkat isolasi sumber energi juga telah dikunci pada langkah ke 4, hal itu tidak sepenuhnya menjamin bahwa tidak ada lagi energi berbahaya yang masih tersimpan di dalam mesin atau peralatan dan bahwa sudah aman untuk melakukan perbaikan mesin ataupun perawatan.
Pada kondisi ini, sangatlah penting untuk melihat kembali keberadaan energi berbahaya yang masih “tersimpan” di dalam mesin atau bisa disebut energi “sisa” saat mesin atau perlatan dimatikan. Setiap energi yang berpotensi menimbulkan bahaya yang masih tersimpan didalam mesin atau peralatan harus dilepaskan, diputuskan, atau dengan cara lain dibuat agar menjadi tidak berbahaya sebelum dilakukan perbaikan dan atau perawatan.
Contoh beberapa bentuk energi yang masih bisa tersimpan, diantaranya adalah:
- Gas Terkompresi
- Cairan Terkompresi
- Udara Terkompresi
- Kapasitor Bermuatan
- Sistem Hidrolik
- Sumber Radiasi
6). Langkah Keenam LOTO: Pemeriksaan Ulang Isolasi Sumber Energi
Langkah terakhir ini adalah tentang memastikan kembali semua yang telah dikerjakan sebelumnya apakah sudah dilakukan dengan benar dan aman.
Pada konsidi ini, karyawan yang berwenang melakukan verifikasi ulang bahwa semua sumber energi sudah di isolasi dan dikunci serta memeriksa apakah semua energi yang tersimpan atau energi sisa sudah dilepaskan sebelum benar-benar aman untuk memulai melakukan pekerjaan. Apabila sudah aman, maka pekerjaan sudah bisa dimulai.
Kesimpulan:
- Lockout-Tagout mencegah terlepasnya energi secara tidak sengaja saat mesin atau peralatan sedang dilakukan perbaikan atau perawatan;
- Ada 6 jenis sumber energi berbahaya yang sangat umum di sebagian besar lingkungan kerja yaitu: Kimia, Listrik, Hidraulik, Mekanikal, Termal, dan Pneumatik;
- Sebagian besar terjadinya cidera dan kematian pada saat perbaikan ataupun perawatan peralatan adalah akibat dari prosedur pengendalian energi berbahaya (LOTO) yang tidak diterapkan dengan benar dan tepat;
- Perangkat LOTO hanya boleh dipasang dan dilepas oleh authorized employee.
- Setiap energi yang berpotensi menimbulkan bahaya yang masih tersimpan didalam mesin atau peralatan harus dilepaskan, diputuskan, atau dengan cara lain dibuat agar menjadi tidak berbahaya sebelum dilakukan perbaikan.
- Karyawan yang berwenang, harus melakukan verifikasi ulang bahwa semua sumber energi sudah di isolasi dan dikunci serta memeriksa apakah semua energi yang tersimpan atau energi sisa sudah dilepaskan sebelum dilakukan perbaikan.
=== oOo ===